Peningkatan Higiene dan Sanitasi Proses Produksi Jamu “Golden Milk” di Buana Al-Faza PCNA Rawalo, Banyumas, Jawa Tengah

Penulis

  • Diniatik Diniatik Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Purwokerto
  • Ika Yuni Astuti Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Purwokerto
  • Rully Annisa Prodi Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto
  • Ade Rusman Program Studi Akuakultur, Fakultas Pertanian dan Perikanan, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Kata Kunci:

banyumas, higiene, sanitasi, jamu

Abstrak

Latar belakang: Rawalo merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Banyumas yang memiliki banyak pelaku usaha rumahan yang memproduksi makanan dan minuman. Salah satunya Buana Al-Faza milik Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyah (PCNA) Rawalo yang memproduksi minuman jamu susu “Golden MilK”. Minuman jamu “Golden Milk” memiliki 4 varian rasa yaitu: original, teh, kayu manis dan lemon. Proses produksi masih menggunakan peralatan produksi sederhana. Tujuan: Untuk meningkatkan higiene dan sanitasi proses produksi minuman jamu “Golden Milk” Buana Al-Faza PCNA Rawalo. Metode: Presentasi penyampaian materi, diskusi pendalaman materi dan praktek. Dilakukan pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan peserta. Hasil: Hasil kegiatan pelatihan mampu meningkatkan pengetahuan anggota kelompok dengan nilai pre-test (59,375±8,634), nilai post-test (81,25±4,432) (p= 0,001). Kesimpulan: Pelatihan peningkatan higiene dan sanitasi proses produksi jamu  susu “Golden Milk” Buana Al-Faza PCNA Rawalo mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta.

Kata kunci: banyumas, higiene, sanitasi, jamu

_________________________________________________________________________

Abstract

Background: Rawalo is a sub-district in Banyumas Regency, where many home-based businesses produce food and beverages. One of them is Buana Al-Faza, owned by the Nasyiatul Aisyah Branch (PCNA) Rawalo, which produces the herbal milk drink "Golden Milk". The herbal drink "Golden Milk" has four flavors: original, tea, cinnamon, and lemon. The production process still uses simple production equipment. Objective: To improve hygiene and sanitation in the production process of the herbal drink "Golden Milk" Buana Al-Faza PCNA Rawalo. Method: Presentation of material delivery, in-depth discussion of the material, and practice. Pre-test and post-test were conducted to measure the increase in participants' knowledge. Result: The training activities increased the knowledge of group members from pre-test scores (59.375±8.634) to post-test scores (81.25±4.432) (p= 0.001). Conclusion: The training on improving hygiene and sanitation in the production process of Buana Al-Faza PCNA Rawalo's "Golden Milk" herbal medicine (jamu) improved participants' knowledge and skills.

Keywords: banyumas, hygiene, sanitation, herbal medicine

Biografi Penulis

Diniatik Diniatik, Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Penulis pertama

Ade Rusman, Program Studi Akuakultur, Fakultas Pertanian dan Perikanan, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Penulis korespondensi

Referensi

Sebayang R, Sarjianto, Safrisa E, et al. Usaha Jamu Empu Gandring dan Obat-Obatan Tradisional. J Pengabdi Masy 2020; 1: 20–26.

Putri WD, Novianti S, Muharry A. Penerapan hygiene, sanitasi dan keberadaan Escherichia coli pada jamu beras kencur dan kunyit asam. 2023; 14: 775–779.

Indonesia MKR. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2016 Tentang Formula Obat Herbal Indonesia. 2016; 4: 2016.

Elfahmi, Woerdenbag HJ, Kayser O. Jamu: Indonesian traditional herbal medicine towards rational phytopharmacological use. J Herb Med 2014; 4: 51–73.

Kusumo AR, Wiyoga FY, Perdana HP, et al. Jamu tradisional Indonesia: tingkatkan imunitas tubuh secara alami selama pandemi. J Layanan Masy 2020; 4: 465–471.

Luh Pitriyanti. Edukasi Mengenai Hygiene Sanitasi Pada Pedagang Jamu di Kota Tanjungpinang. Genitri J Pengabdi Masy Bid Kesehat 2022; 1: 80–85.

Megawati S, Diana D, Suyati ND, et al. Pembuatan jamu tradisional untuk meningkatkan kesehatan di Desa Cilaku Kecamatan Tenjo Kabupaten Bogor. DIMAS J Pengabdi Masy 2024; 2: 136–142.

Badan Litbang Kesehatan. Laporan Nasional Riskesdas 2010. Jakarta Badan Litbang Kesehat 2010; 78.

Ramadani E, Nirmala F, Mersatika A. Higiene dan Sanitasi Makanan Jajanan di Kantin Sekolah Dasar di Kecamatan Buke Konawe. Ilm Mhs Kesehat Masy 2017; 2: 1–12.

Suharmiati. Menguak tabir dan potensi jamu gendong. Jakarta: AgroMedia Pustaka, 2003.

BPOM RI. Peraturan Kepala BPOM RI tentang Penetapan Batas Maksimum Cemaran Mikroba dan Kimia dalam Makanan. 2009; 1–28.

Saputro AVR. Pemeriksaan MPN (Most Probable Number) Coliform dan Identifikasi Escherichia Coli pada Jamu Gendong Beras Kencur. Jar Lab Medis 2019; 1: 11.

Yuswati. Identifikasi Salmonella sp. pada Telur Ayam Kampung yang di Jual Pedagang Jamu di Kecamatan Banjarharjo Kabupaten Brebes. Publicitas 2017; 2: 1–12.

Suci Fatmawati, Rosidi A, Handardari. E. Perilaku Higiene Pengolah Makanan Berdasarkan Pengetahuan Tentang Higiene Mengolah Makanan Dalam Penyelenggaraan Makanan Di Pusat Pendidikan Dan Latihan Olahraga Pelajar Jawa Tengah. J Pangan dan Gizi 2019; 4: 115537.

Yantih N, Aulena DN, Prasetyo A, et al. Peningkatan Daya Saing Minuman Belimbing Wuluh Produksi Santri Pondok Pesantren Minhajusshobirin Melalui Penerapan Sanitasi dan Higiene. Caradde 2021; 3: 552–560.

Rianti A, Christopher A, Lestari D, et al. Penerapan Keamanan Dan Sanitasi Pangan Pada Produksi Minuman Sehat Kacang-Kacangan Umkm Jukajo Sukses Mulia Di Kabupaten Tangerang. J Agroteknologi 2018; 12: 167.

Unduhan

Diterbitkan

2025-07-31

Cara Mengutip

1.
Diniatik D, Astuti IY, Annisa R, Rusman A. Peningkatan Higiene dan Sanitasi Proses Produksi Jamu “Golden Milk” di Buana Al-Faza PCNA Rawalo, Banyumas, Jawa Tengah. JIPMI [Internet]. 31 Juli 2025 [dikutip 27 Agustus 2025];4(3):130-4. Tersedia pada: http://103.97.100.158/index.php/jipmi/article/view/744

Terbitan

Bagian

Artikel Bidang Kesehatan

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama