Upaya Pelayanan Kesehatan Remaja di SMP Muhammadiyah Rawalo
Kata Kunci:
edukasi, kesehatan remaja, pelayanan kesehatan remaja, remajaAbstrak
Latar belakang: Remaja merupakan sebagian kecil dari penduduk tetapi memiliki dampak yang sangat besar. Memahami masa remaja menjadi penting karena mereka adalah pilar masa depan setiap masyarakat. Di sektor kesehatan, sekitar 900 ribu anak di Indonesia mengalami gizi buruk. Remaja juga menunjukkan perilaku berisiko seperti penggunaan narkoba, risiko HIV/AIDS, dan kehamilan yang tidak diinginkan. Kasus HIV/AIDS mencapai 8.914, di mana setengahnya terjadi pada kelompok remaja (15-19 tahun sebanyak 2,7%, 20-29 tahun sebanyak 54,7%). Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi menjadi krusial bagi remaja agar mereka mampu menjaga kesehatan tubuh dan diri mereka dengan baik. Sebagai wujud tanggung jawab sosial dalam membimbing remaja dan mengatasi berbagai permasalahannya, penting untuk memiliki sistem pembentukan karakter remaja yang mencakup perspektif terhadap kesehatan dan pengembangan kualitas diri. Tujuan: Untuk membentuk remaja yang memiliki kesehatan baik, unggul, dan berakhlak mulia, sebagai bagian dari upaya mewujudkan masyarakat Islam yang sesungguhnya. Metode: Metode yang digunakan adalah edukasi dan pelayanan kesehatan meliputi pengukuran IMT, Hemoglobin, dan menyediakan pos konsultasi kesehatan umum, gizi, dan psikologi bagi remaja. Hasil: Sebagian besar remaja mempunyai IMT dengan kategori kurus berat sebanyak 31 remaja (32,30%) dan sebanyak 71 remaja (74,74%) mempunyai kadar hemoglobin normal. Masih ada remaja yang mengalami anemia ringan yaitu sebanyak 14 remaja (14,73%). Kesimpulan: Perlu upaya peningkatan status gizi dan kesehatan siswa karena lebih dari sepertiga masih dalam status kurus berat dan sebagian dalam kondisi anemia.
Kata kunci: edukasi, kesehatan remaja, pelayanan kesehatan remaja, remaja
_______________________________________________________________________
Abstract
Background: Adolescents are a small part of the population but have a large impact. Understanding adolescents is important because they are the pillars of the future of every society. In the health sector, around 900 thousand children in Indonesia experience malnutrition. Adolescents also exhibit risky behaviors such as drug use, risk of HIV/AIDS, and unwanted pregnancies. HIV/AIDS cases reached 8,914, half of which occurred in the adolescent group (15-19 years old as much as 2.7%, 20-29 years old as much as 54.7%). Knowledge about reproductive health is crucial for adolescents to maintain their physical and personal health well. As a form of social responsibility in guiding adolescents and overcoming their various problems, it is important to have a character formation system that includes a health and self-development perspective. Objective: To form adolescents who have good health, are superior, and have noble morals, as part of an effort to realize a truly Islamic society. Method: The method used is education and health services including measuring BMI and hemoglobin, and providing general health, nutrition, and psychology consultation posts for adolescents. Result: Most adolescents have a BMI in the underweight category, as many as 31 adolescents (32.30%) and 71 adolescents (74.74%) have normal hemoglobin levels. Some adolescents still experience mild anemia, namely 14 adolescents (14.73%). Conclusion: Efforts are needed to improve students' nutritional and health status because more than a third are still underweight and some are anemic.
Keywords: education, adolescent health, adolescent health services, adolescents
Metrik
Referensi
WHO. World Health Organization: Monitoring Health for SDG’s. 2018.
Syafitriani D, Trihandini I, Irfandi J. Determinan Perilaku Seks Pranikah Pada Remaja (15-24 Tahun) Di Indonesia (Analisis SDKI 2017). J Kesehat Komunitas 2022; 8: 205–218. DOI: https://doi.org/ 10.25311/keskom.vol8.iss2.1162
Kementrian Komunikasi dan Informatika. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 22 tahun 2015 tentang rencana strategis Kementrian Komunikasi dan Informatika Tahun 2015-2019. Kementrian Komun Dan Inform 2015; 1: 1–22.
Rahayu A, Noor MS, Yulidasari F, et al. Kesehatan Reproduksi Remaja & Lansia. 2017.
Novayanti N, Sundari SW. Gambaran Kejadian Anemia Pada Remaja Putri. J Asuhan Ibu dan Anak 2020; 5: 7–12. DOI: https://doi.org/10.33867/jaia.v5i2.183.
Setyawati HN, Husairi HK. Buku Panduan PASHMINA.
Sumaryani S, Ishak A. Peningkatan Kualitas Program Pashmina Melalui Pengkajian Kebutuhan Remaja. Pros Semin Nas Progr Pengabdi Masy 2021; 1864–1867. DOI: https://doi.org/10.18196/ppm.39.124
BPS. Buku Profil Kecamatan Rawalo. 2021.
RI KK. Profil Kesehatan Tahun 2020. Jakarta: Kemenkes, 2020.
Kemenkes. RUU Kesehatan Bertujuan Melindungi Kesehatan Remaja di Indonesia.
Silitonga IR, Nuryeti N. Profil Remaja Putri dengan Kejadian Anemia. J Ilm Kesehat 2021; 3: 184–192. DOI: https://doi.org/10.36590/jika.v3i3.199
Ahyani LN, Astuti RD. Buku Ajar Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Badan Penerbit Univ Muria Kudus 2018; 2–131.
UNICEF. Manajemen Kebersihan Menstruasi Dan Pencegahan Perkawinan Anak. 2020. [Online]. Available: https://www.pma2020.org/sites/default/files/IDR2-MHM brief-v1-Bahasa Indonesian-2017-05-03.pdf.
Ratu AA, Rattu AJ., Tendean L. Analisis Strategi Promosi Kesehatan Reproduksi bagi Remaja dalam Mencegah Kehamilan Tidak Diinginkan di SMAN 1 Tondano Kabupaten Minahasa. J Public Heal Community Med 2020; 1: 47–54.
Andria D, Aceh UM. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Literasi Kesehatan Reproduksi Remaja Pada Siswi SMA Negeri 5 Simeulue Barat Kabupaten Simeulue Tahun 2022. J Heal Med Sci 2022; 1: 254–266.
Nito PJB, Tjomiadi CEF, Manto OAD. Hubungan Jenis Kelamin dengan Tingkat Pengetahuan Comprehensive Sexuality Education (CSE) pada Mahasiswa. Din Kesehat J Kebidanan Dan Keperawatan 2021; 12: 396–405. DOI: https://doi.org/10.33859/dksm.v12i2.736.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.