Kerentanan Nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus terhadap Cypermethrin Berdasarkan Ketinggian Daerah di Provinsi Jawa Tengah
DOI:
https://doi.org/10.26714/pskm.v1iOktober.242Keywords:
aedes aegypti, aedes albopictus, resistensi, sipermetrinAbstract
Latar Belakang: Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus merupakan vektor primer dan sekunder dalam transmisi virus dengue. Pengendalian berbasis insektisida terus dilakukan seiring dengan tingginya insidensi Demam Berdarah Dengue. Resistensi Aedes aegypti terhadap insektisida telah banyak dilaporkan, namun kerentanan Aedes albopictus terhadap insektisida tersebut masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan resistensi nyamuk Aedes spp. terhadap insektisida sipermetrin 0,05% di dua wilayah yang berbeda. Metode: Suvei vektor dilakukan selama dua bulan sejak mei 2016 sampai juni 2016. Larva dikumpulkan dari tendon air di dalam dan luar rumah termasuk tendon air alami, di rumah penderita DBD dan radius 50meter rumah di sekitarnya. Larva dipelihara menjadi nyamuk dewasa berumur 3 sampai 5 hari, nyamuk dewasa kenyang darah dan dijadikan subjek uji bioassay standar WHO. Hasil: Mortalitas nyamuk Aedes aegypti dari kota semarang berkisar antara 72% - 92% dengan rerata 86%, sedangkan dari Kabupaten Semarang berkisar antara 8% - 20% dengan rerata 16%. Mortalitas nyamuk Aedes albopictus dari Kota Semarang berkisar antara 96% - 100% dengan rerata 99%, sedangkan dari Kabupaten Semarang berkisar antara 80% - 92% dengan rerata 87%. Simpulan: Aedes aegypti dari Kota Semarang masih berstatus toleran, sedangkan nyamuk dari Kabupaten Semarang telah resisten terhadap sipermetrin 0,05%, Aedes albopictus dari Kota Semarang masih rentan, sedangkan dari Kabupaten Semarang sudah toleran terhadap sipermetrin 0,05%.
References
Dengue GD. Urbanization and Globalization: The Unholy Trinity of the 21st Century. Tropical Medicine and Health. 2011;39(4):3-11.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015. 2015. Available from: http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/profil-kesehatan-Indonesia-2015.pdf.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. profil kesehatan Indonesia tahun 2014. 2014.
Ikawati B, Sunaryo, Widiastuti D. Peta status kerentanan Aedes aegypti (Linn.) terhadap insektisida cypermethrin dan malathion di Jawa Tengah. Jurnal Penelitian Penyakit Tular Vektor. 2015;7(1):23-8. Available from: http://ejournal2.bkpk.kemkes.go.id/index.php/aspirator/article/view/1487.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Penggunaan Insektisida (Pestisida) dalam Pengendalian Vektor. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia;2012.
Dong K. Insect Sodium Channels and Insecticide Resistance. Invertebrate Neuroscience. 2007;7(1). DOI: https://doi.org/10.1007%2Fs10158-006-0036-9.
Ishartadiati K. Insect Resistance To DDT. Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.2009. Available from: http://elib.fk.uwks.ac.id/.
Kementerian_Kesehatan_Republik_Indonesia. Pedoman Penggunaan Insektisida (Pestisida) dalam Pengendalian Vektor. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2012.
World Health Organization. Test Procedures for Insecticide Resistance Monitoring in Malaria Vector Mosquitoes. 2013. Available from: https://iris.who.int/.
Sayono, Nurullita U. Situasi Terkini Vektor Dengue (Aedes aegypti) di Jawa Tengah. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2016;11(2):97-105. Available from: https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kemas/article/download/3762/4768.
Sayono, Hidayati A. P. N., Fahri S., Sumanto D., Dharmana E., Hadisaputro S., et al. Distribution of Voltage-Gated Sodium Channel (Nav) Alleles among the Aedes aegypti Populations In Central Java Province and Its Association with Resistance to Pyrethroid Insecticides. Plos One. 2016:1-12. DOI: https://doi.org/10.1371%2Fjournal.pone.0150577.
Pradani F. Y., Ipa M., Marina R., Yuliasih Y., Status Resistensi Aedes aegypti dengan Metode Susceptibility di Kota Cimahi terhadap Cypermethrin. Jurnal Penelitian Penyakit Tular Vektor. 2011;3(1):18-24. Available from: http://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/aspirator/article/view/4589.
Achmad Rizal Junianto Prabowo, Sitti Rahmah Umniyati, Budi Mulyaningsih. Uji Resistensi Insektisida Cypermethrin Pada Nyamuk Aedes aegypti dari Daerah Plosokuning Kabupaten Sleman. 2014.
Angela F. Harris , Rajatileka S, Ranson H., Pyrethroid Resistance in Aedes aegypti from Grand Cayman. American Society of Tropical Medicine and Hygiene. 2010;83(2):277-84. DOI: https://doi.org/10.4269%2Fajtmh.2010.09-0623.
Yanola J., Somboon P., Walton C., Nachaiwieng W., Somwang P., Prapanthadara L-a. High-throughput assays for detection of the F1534C mutation in the voltage-gated sodium channel gene in permethrin-resistant Aedes aegypti and the distribution of this mutation throughout Thailand. Tropical Medicine and International Health. 2011;16(4):501-9. DOI : https://doi.org/10.1111/j.1365-3156.2011.02725.x.
S R.B., Kushwah, Dykes C.L., Kapoor N., Adak T., Singh OP. Pyrethroid-Resistance and Presence of Two Knockdown Resistance (kdr)Mutations, F1534C and a Novel Mutation T1520I, in Indian Aedes aegypti. 2015;9(1). DOI : https://doi.org/10.1371/journal.pntd.0003332.
Kartini Lidia, Setianingrum ELS. Deteksi Dini Resistensi Nyamuk Aedes Albopictus Terhadap Insektisida Organofosfat di Daerah Endemis Demam Berdarah Dengue di Palu (Sulawesi Tengah). 2008;3:105-10.
Chuaycharoensuk T, Juntarajumnong W, Boonyuan W, Bangs MJ, Akratanakul P, Thammapalo S, et al. Frequency of pyrethroid resistance in Aedes aegypti and Aedes albopictus (Diptera: Culicidae) in Thailand. J Vector Ecol. 2011;36:204-12. DOI : https://doi.org/10.1111/j.1948-7134.2011.00158.x.
Kamgang B, Marcombe S, Chandre F, Nchoutpouen E, Nwane P, Etang J, et al. Insecticide susceptibility of Aedes aegypti and Aedes albopictus in Central Africa. Parasit Vectors. 2011;4:79. DOI: https://doi.org/10.1186/1756-3305-4-79.
Khan HA, Akram W, Shehzad K, EA. S. First report of field evolved resistance to agrochemicals in dengue mosquito, Aedes albopictus (Diptera: Culicidae), from Pakistan. Parasit Vectors. 2011;4:146. DOI: https://doi.org/10.1186/1756-3305-4-146.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Kesehatan Masyarakat
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.