Aktivitas Repelensi Ekstrak Etil Asetat dan Metanol Rimpang Lengkuas Terhadap Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus
DOI:
https://doi.org/10.26714/pskm.v1iOktober.233Keywords:
lengkuas, aedes aegypti, aedes albopictus, repellentAbstract
Latar Belakang: DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang telah terinfeksi virus dengue. Sampai saat ini belum ditemukan pengobatan dan vaksinasi yang tepat bagi penderita DBD, sehingga upaya yang diandalkan adalah pengendalian vektor. Penggunaan repellent berbahan dasar kimia seperti malathion, diethyltoluamide (DEET), parathion, diclorovinil dimethyl phospat (DDP) dan lain-lain dapat berdampak buruk terhadap kesehatan. Sehingga diperlukan bahan aktif lain yang efektif, aman dan ramah lingkungan terutama dari bahan alami yang dapat digunakan sebagai alternatif pengendalian vektor nyamuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya proteksi repellent ekstrak etil asetat dan metanol dalam memberikan perlindungan terhadap gigitan nyamuk Ae. aegypti dan Ae. albopictus. Metode: Penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian yaitu post-test dengan kelompok kontrol (The Postest-Only Control Group Design), repellent ekstrak etil asetat dan metanol rimpang lengkuas dibuat empat konsentrasi yaitu 5%, 10%, 15% dan 25%. Subjek penelitian adalah 25 ekor nyamuk betina Ae. aegypti dan 25 ekor nyamuk betina Ae. albopictus yang dimasukkan ke dalam chamber uji selama 30 detik dengan 5 jam pengamatan. Hasil: repellent ekstrak etil asetat rimpang lengkuas memiliki daya proteksi lebih baik dari pada repellent ekstrak metanol rimpang lengkuas. Repellent esktrak etil asetat terhadap nyamuk Ae. albopictus pada konsentrasi 15% dapat memberikan perlindungan pada jam ke-5 sampai 95,45%. Kesimpulan: Repellent ekstrak etil asetat dan metanol rimpang lengkuas menujukkan perbedaan rata-rata daya proteksi terhadap nyamuk Ae. aegypti dan Ae. albopictus
References
Cattarino, L., Rodriguez-Barraquer, I., Imai, N., Cummings, D. A. T., & Ferguson, N. M. (2020). Mapping global variation in dengue transmission intensity. Sci. Transl. Med, 12. http://stm.sciencemag.org/
Hasan, S., Jamdar, S. F., & Alalowi, M. (2016). Dengue virus : A global human threat : Review of literature. Journal of International Society of Preventive and Community Dentistry, 6(1), 1–6. https://doi.org/10.4103/2231-0762.175416
Harapan, H., Michie, A., Sasmono, R. T., & Imrie, A. (2020). Dengue: A minireview. Viruses, 12(8). https://doi.org/10.3390/v12080829
Zeng, Z., Zhan, J., Chen, L., Chen, H., & Cheng, S. (2021). Global, regional, and national dengue burden from 1990 to 2017: A systematic analysis based on the global burden of disease study 2017. EClinicalMedicine, 32. https://doi.org/10.1016/j.eclinm.2020.100712
Kementrian Kesehatan. (2022). Profil Kesehatan Indonesia 2021 (Sibuea Farida, Hardhana Boga, & Widiantini Winne, Eds.)
Waterman, S. H., & Gublgr, D. J. (1989). Dengue Fever. Clinics in Dermatology, 7(1), 117–122. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/0738-081X(89)90034-5.
de Almeida, R. R., Paim, B., de Oliveira, S. A., Souza, A. S., Gomes, A. C. P., Escuissato, D. L., Zanhjetti, G., & Marchiori, E. (2017). Dengue Hemorrhagic Fever: A State-of-the-Art Review Focused in Pulmonary Involvement. Lung, 195, 389–395. https://doi.org/10.1007/s00408-017-0021-6
Ebi, K. L., & Nealon, J. (2016). Dengue in a changing climate. Environmental Research, 151, 115–123. https://doi.org/10.1016/j.envres.2016.07.026
Kardinan, A., & Dhalimi, A. (2010). Potensi Adas (Foeniculum vulgare) sebagai Bahan Aktif Lotion Anti Nyamuk Demam Berdarah (Aedes aegypti). Bul. Littro, 21(1), 61–68.
Purba, I. G., Sunarsih, E., Septiawati, D., Sitorus, R. J., & Lionita, W. (2020). Keluhan Kesehatan Subjektif Pada Masyarakat Pengguna Insektisida Antinyamuk di Kecamatan Indralaya. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 19(1), 35–44. https://doi.org/10.14710/jkli.19.1.35-44
Mardhiyyah, K., Ryandini, Y. I., & Hermawan, Y. (2021). Uji Aktivitas Antioksidan dan Skrining Fitokimia Perasan Lengkuas Merah dan Lengkuas Putih. Jurnal Jamu Indonesia, 6(1), 23–31. https://doi.org/10.29244/jji.v6i1.174
Das, G., Patra, J. K., Gonçalves, S., Romano, A., Gutiérrez-Grijalva, E. P., Heredia, J. B., Talukdar, A. das, Shome, S., & Shin, H. S. (2020). Galangal, the Multipotent Super Spices: A Comprehensive Review. In Trends in Food Science and Technology (Vol. 101, pp. 50–62). Elsevier Ltd. https://doi.org/10.1016/j.tifs.2020.04.032
Kurnia, L. U. (2011). Isolasi, Identifikasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Senyawa Fenolik dari Rimpang Lengkuas (Alpinia galanga). http://repository.unair.ac.id/id/eprint/25299
Agustina, S., Ruslan, & Wiraningtyas, A. (2016). Skrining Fitokimia Tanaman Obat di Kabupaten Bima. Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry, 4(1), 71–76.
Safety Data Sheet: Ethyl acetate. (2019).
Methanol. (2022).
Zen, S. (2014). Kelimpahan Dan Aktivitas Menggigit Nyamuk Aedes sp Pada Daerah Endemis Demam Berdarah Dengue di Kota Metro, Lampung. Bioedukasi, 5(2), 151–155.
Mirawati, P., Simaremare, E. S., & Pratiwi, R. D. (2018). Uji Efektivitas Repellent Lotion Kombinasi Minyak Atsiri Daun Zodia (Evodia suaveolens Scheff) dan Minyak Atsiri Batang Serai (Cymbopogon citratus) terhadap Nyamuk Aedes aegypti L. Pharmaceutical Journal of Indonesia, 15(01), 1–15.
Anindhita, R. D., & Hestiningsih, R. (2015). Daya Tolak Repellent Bentuk Lotion dengan Ekstrak Daun Alpukat (Persea americanaMill) terhadap Nyamuk Aedes aegyptiLinn. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 3(3), 702–711. http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
Utomo, P. P., & Supriyatna, N. (2014). Perbandingan Daya Proteksi Lotion Anti Nyamuk Dari Beberapa Jenis Minyak Atsiri Tanaman Pengusir Nyamuk. BIOPROPAL INDUSTRI, 5(2), 79–84.
Paluch, G., Bartholomay, L., & Coats, J. (2010). Mosquito repellents: A Review of Chemical Structure Diversity and Olfaction. In Pest Management Science (Vol. 66, Issue 9, pp. 925–935). https://doi.org/10.1002/ps.1974
Hill, S. R., Hansson, B. S., & Ignell, R. (2009). Characterization of Antennal Trichoid Sensilla from Female Southern House Mosquito, Culex quinquefasciatus Say. Chemical Senses, 34(3), 231–252. https://doi.org/10.1093/chemse/bjn080
Raji, J. I., & DeGennaro, M. (2017). Genetic Analysis of Mosquito Detection of Humans. Current Opinion in Insect Science, 20, 34–38. https://doi.org/10.1016/j.cois.2017.03.003
Stajković, N., & Milutinović, R. (2013). Insect Repellents Transmissive Disease Vectors Prevention. Vojnosanitetski Pregled, 70(9), 854–860. https://doi.org/10.2298/VSP1309854S
Rasikari, H. L. (2007). Phytochemistry and arthropod bioactivity of Australian Lamiaceae (Doctoral dissertation, Southern Cross University).
Misni, N., Nor, Z. M., & Ahmad, R. (2016). New Candidates for Plant-Based Repellents Against Aedes aegypti. Journal of the American Mosquito Control Association, 32(2), 117–123. https://doi.org/10.2987/moco-32-02-117-123.1
Becker, N., Petric ́, D., Boase, C., Madon, M., Zgomba, M., Dahl, C., & Kaiser, A. (2010). Mosquitoes and Their Control (2nd ed.). https://doi.org/10.1007/978-3-540-92874-4
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Kesehatan Masyarakat
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.