Pendidikan Anti Bulyying Pada Anak di Lingkungan Keluarga dan Sekolah Menuju Optimalisasi Kesehatan Jiwa Masyarakat

Penulis

  • Isna Hikmawati Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Purwokerto
  • Ugung Ariawibowo Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto
  • Ragil Setiyabudi Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Kata Kunci:

bullying, kesehatan jiwa, rumah tangga, sekolah

Abstrak

Latar belakang: Bullying merupakan hal yang berpotensi dialami anak baik di lingkungan sekolah maupun rumah. Anak tidak hanya berpotensi mengalami bullying, namun juga bisa menjadi pelaku bullying bagi teman sebayanya. Tujuan: Untuk mencegah dampak buruk bullying pada anak baik di lingkungan sekolah maupun lingkungan rumah. Metode: Melalui kegiatan pendidikan anti bullying pada anak di lingkungan keluarga dan sekolah. Prosedur pelaksanaan melalui penyuluhan dengan pemberian leaflet/materi dan penjelasan dengan powerpoint. Materi yang disampaikan mencakup ciri bullying fisik, kognitif, sosial, dan motorik yang berisiko terjadi di sekolah maupun di rumah, serta dampaknya bagi anak.  Post-test dilakukan untuk melihat pengetahuan terkait bullying setelah mendapatkan materi. Kegiatan dilaksanakan setelah koordinasi dengan Ketua Pimpinan Cabang Aisyiyah dan para Kepala Sekolah TK/BA Aisyiyah se Kecamatan Tambak. Kegiatan diikuti 107 peserta, terdiri dari  guru TK/BA  37 orang, wali siswa TK/BA 20 orang dan pengurus/anggota Aisyiyah sebanyak 50 orang. Hasil: Hasil evaluasi menunjukkan partisipasi aktif peserta terutama pada sesi tanya jawab dengan narasumber.  Bermacam pertanyaan muncul dalam sesi tanya jawab, antara lain bagaimana menyikapi anak yang selalu mendominasi setiap aktivitas dan cenderung sering merendahkan temannya, apakah guru yang memaksakan anak untuk melakukan aktivitas sesuai kemauan guru merupakan bentuk bullying dan berbagai pertanyaan lainnya. Hasil pengukuran pengetahuan tentang bullying menunjukkan pengetahuan yang baik setelah pendidikan. Kesimpulan: Kegiatan pendidikan anti bullying pada anak di lingkungan keluarga dan sekolah dapat memberikan tambahan pengetahuan guru dan orangtua tentang bullying untuk mencegah gangguan kesehatan mental, sehingga diharapkan pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar, serta perencanaan dan pengembangan karir anak lebih optimal.

Kata kunci: bullying, kesehatan jiwa, rumah tangga, sekolah

______________________________________________________________________

Abstract

Background: Bullying is something that children have the potential to experience both in school and home environments. Children are not only potentially bullied, but can also become bullies to their peers. Objective: To prevent the negative impacts of bullying on children both in school and home environments. Method: Through anti-bullying education activities for children in the family and school environment. The implementation procedure is through counseling by providing PowerPoint leaflets/materials and explanations. The material presented includes the physical, cognitive, social, and motor bullying characteristics at risk of occurring at school or home, as well as their impacts on children. After receiving the material, a post-test was conducted to see knowledge related to bullying. The activity was carried out after coordination with the Head of the Aisyiyah Branch Leadership and the Principals of Aisyiyah Kindergartens/Ba schools throughout Tambak District. The activity was carried out after coordination with the Head of the Aisyiyah Branch Leadership and the Principals of Aisyiyah Kindergartens/Ba schools throughout Tambak District. The activity was attended by 107 participants, consisting of 37 kindergarten/BA teachers, 20 kindergarten/BA guardians, and 50 Aisyiyah administrators/members. Result: The evaluation results showed active participation of participants, especially in the discussion session with the resource person. Various questions arose in the discussion session, including how to deal with children who always dominate every activity and tend to often belittle their friends, whether teachers who force children to do activities according to the teacher's wishes are a form of bullying, and various other questions. The results of measuring knowledge about bullying showed good knowledge after education. Conclusion: Anti-bullying education activities for children in the family and school environment can provide additional knowledge for teachers and parents about bullying to prevent mental health disorders it is hoped that the development of personal life, social life, learning activities, and career planning and development of children will be more optimal.

Keywords: bullying, mental health, household, school

Metrik

Metrik sedang dimuat ...

Biografi Penulis

Isna Hikmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Penulis pertama, penulis korespondensi

Ugung Ariawibowo, Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Dosen di Fakultas Psikologi

Referensi

Mohamad AM dan A. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi Aksara, 2006.

Direktorat PAUD Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Buku Saku Pencegahan Bullying Pada Anak Usia Dini. Kemendikbud, 2020.

Menestrel FR and S Le. Preventing Bullying Through Science, Policy, and Practice. Wanshington: National Academies Press (US), 2016.

Ihsana Sabriani Borualogo HW dan SK. Prediktor Bullying Siswa Sekolah Dasar. J Ilm Psikol Terap 2020; 08: 26–42.

Damardjati. T. Kemendikbud: ‘Bullying’ Merupakan Dosa Besar Pendidikan Indonesia. Kompas, 2024.

Astuti PR. Merendam Bullying: 3 Cara Efektif Menanggulangi Kekerasan pada Anak. Jakarta: PT. Grasindo, 2008.

Ariesto A. Pelaksanaan program antibullying teacher empowerment program (TEP) di sekolah (studi deskriptif Program Teacher Empowerment Program pada guru di SMA ‘X’ Jakarta Selatan. Universitas Indonesia, 2009.

Hikmawati I, Setiyabudi R. Pengendalian Bersama Vector Demam Berdarah Dengue ( DBD ) Dan Covid-19 Berbasis Pemberdayaan Masyarakat. In: “Pengembangan Sumberdaya Menuju Masyarakat Mandiri Berbasis Inovasi Ipteks. Universitas Muhammadiyah Purwokerto, ISBN : 978-602-14930-0-7, 2021, pp. 29–35.

Zakiyah EZ, Humaedi S, Santosa MB. Faktor Yang Mempengaruhi Remaja Dalam Melakukan Bullying. Pros Penelit dan Pengabdi Kpd Masy 2017; 4: 324–330.

Armitage R. Bullying in children: Impact on child health. BMJ Paediatr Open 2021; 5: 1–8.

Hawker DS BM. Twenty years’ research on peer victimization and psychosocial maladjustment: a meta-analytic review of cross-sectional studies. J Child Psychol Psychiatry. 2000; 41: 441–55.

Méndez I, Jorquera AB, Ruiz-Esteban C, et al. Emotional intelligence, bullying, and cyberbullying in adolescents. Int J Environ Res Public Health; 16. Epub ahead of print 2019. DOI: 10.3390/ijerph16234837.

Twenge JM, Joiner TE, Rogers ML MG. Increases in Depressive Symptoms, Suicide-Related Outcomes, and Suicide Rates Among U.S. Adolescents After 2010 and Links to Increased New Media Screen Time. Clin Psychol Sci 2018; 6: 17–19.

Janssen C&. Neighborhood disorder and screen time among 10-16 year old Canadian youth: A cross_sectional study. Int J Behav Nutr Phys Act 2012; 9: 12–17.

Aramico B, Azwar E, Aceh UM. Hubungan Perkembangan Karakter Anak Terhadap Dampak Penggunaan Gadget Pada Usia 3-6 Tahun Di Desa Bener Pepanyi Kecamatan Permata Kabupaten Bener Meriah Tahun 2022. 2022; 1: 118–129.

Unduhan

Diterbitkan

2024-10-30

Cara Mengutip

1.
Hikmawati I, Ariawibowo U, Setiyabudi R. Pendidikan Anti Bulyying Pada Anak di Lingkungan Keluarga dan Sekolah Menuju Optimalisasi Kesehatan Jiwa Masyarakat . JIPMI [Internet]. 30 Oktober 2024 [dikutip 25 Desember 2024];3(4):11-5. Tersedia pada: http://103.97.100.158/index.php/jipmi/article/view/551

Terbitan

Bagian

Artikel Bidang Kesehatan