Child Marriage Dan Upaya Pencegahannya Melalui Penerapan Model Public Health Literacy Pada Usia Remaja
DOI:
https://doi.org/10.26714/pskm.v1iOktober.257Keywords:
edukasi, pendampingan, child marriageAbstract
Latar Belakang: Child marriage merupakan masalah kesehatan masyarakat yang berdampak pada kondisi fisik dan psikologi seorang remaja bahkan berisiko mengalami kematian. Proses perkembangan sosial dan seksual remaja menjadi hal yang penting untuk diperhatikan agar remaja dapat terhindar dari child marriage dan dampak yang ditimbulkannya, dengan cara memberikan dukungan edukasi dan pendampingan. Tujuan pengabdian ini adalah mengukur tingkat pengetahuan remaja tentang pencegahan pernikahan dini serta dampak yang ditimbulkannya serta mengupayakan remaja agar dapat memiliki proteksi diri terhadap berbagai faktor yang dapat memicu terjadinya pernikahan diusia remaja. Metode: Pengabdian masyarakat ini menggunakan model public health literacy yaitu pendekatan dengan metode edukasi dan pendampingan terhadap kelompok remaja gereja sebanyak 40 remaja. Adapun tahapan kegiatan diawali dengan pemberian pre-test untuk mengukur tingkat pengetahuan remaja tentang pengertian child marriage serta dampaknya terhadap perkembangan fisik, psikis serta kehidupan sosial remaja.tahapan kegiatan berikutnya dengan pemberian edukasi serta pendampingan Selanjutnya, pemberian post-test sebagai tahapan akhir kegiatan untuk mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan edukasi dan pendampingan, dengan analisis data menggunakan Wilcoxon Signed Ranks Test. Hasil : Terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat pengetahuan remaja sebelum dan sesudah melalui penerapan public health literacy dengan nilai (p= 0,000) Kesimpulan : Pemberian edukasi disertai pendampingan sebagai sebuah pendekatan yang digunakan dalam model public health literacy telah memberikan sumbangsih yang signifikan terhadap peningkatan pengetahuan remaja terhadap child marriage dan dampaknya.
References
Prawiroharjo, Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bima Pustaka, 2018.
Irianto, Memahami Berbagai Macam Penyakit. Jakarta: Alfabeta, 2015.
S. Aggarwal, K. L. Francis, S. G. Dashti, and G. Patton, “Articles Child marriage and the mental health of adolescent girls : a longitudinal cohort study from Uttar Pradesh and Bihar , India,” Lancet Reg. Heal. - Southeast Asia, vol. 8, pp. 1–10, 2023, doi: 10.1016/j.lansea.2022.100102.
Kementrian Sekretariat Negara RI, “Undang-undang Republik Indonesia No 16 Tahun 2019 Tentang Perubahan Undang-undang no 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan,” Undang. Republik Indones., no. 006265, pp. 2–6, 2019.
Unicef, “Child marriage Child marriage threatens the lives, well-being and futures of girls around the world.,” 2023.
R. A. Burgess, Mairi Jeffery, S. A. Odero, K. Rose-, and D. Devakumar, “Overlooked and unaddressed : A narrative review of mental health consequences of child marriages,” Plos Glob. Public Heal., vol. 2, no. 1, pp. 1–21, 2022, doi: 10.1371/journal.pgph.0000131.
World Health Organization, World health statistics 2018: monitoring health for the SDGs, sustainable development goals, vol. 53, no. 1. Geneva, 2018.
A. Hermambang*, F. S. , Choirul Ummah, Eunike Sola Gratia, and R. N. Wilda Maria Ulfa, “Faktor-faktor yang memengaruhi pernikahan usia dini di Indonesia,” J. Kependud. Indones., vol. 16, no. 1, pp. 1–12, 2021, doi: 10.14203/jki.v16i1.428.
United Nations Children’s Fund, “Perkawinan Anak di Indonesia,” UNICEF Idonesia, 2018.
T. Ermayani, “Pembentukan Karakter Remaja Melalui Keterampilan Hidup,” J. Pendidik. Karak te, vol. v, no. 2, pp. 127–141, 2015.
E. V. V. Ahmad Farihia, *, Fitriyah, and Muhammad Ryan Saputra, “Pentingnya Pendidikan Karakter di SMK,” Kurnal Mhs. Karakter Bangsa, vol. 2, no. 1, pp. 47–52, 2022.
N. Medyati, R. Amiruddin, A. A. Arsunan, M. Syafar, S. Sirajuddin, and Risnah, “Health literacy as a risk predictor of cardiovascular diseases among informal sector worker in Makassar city,” Indian J. Public Heal. Res. Dev., vol. 10, no. 2, pp. 462–466, 2019, doi: 10.5958/0976-5506.2019.00334.6.
S. R. Medyati, Novita; Amiruddin, Ridwan; Arsunan, A. A.; Syafar, Muhammad; Sirajuddin, “Health literacy as a risk predictor of cardiovascular diseases among informal sector worker in Makassar city,” Indian J. Public Heal. Res. Dev., vol. 10, no. 2, pp. 462–466, 2019.
D. Nutbeam, “Health literacy as a public health goal: A challenge for contemporary health education and communication strategies into the 21st century,” Health Promot. Int., vol. 15, no. 3, pp. 259–267, 2000, doi: 10.1093/heapro/15.3.259.
C. Liu et al., “What is the meaning of health literacy? A systematic review and qualitative synthesis,” Fam. Med. Community Heal., vol. 8, no. 2, pp. 1–8, 2020, doi: 10.1136/fmch-2020-000351.
K. H. Urstad, M. H. Andersen, M. H. Larsen, C. R. Borge, S. Helseth, and A. K. Wahl, “Definitions and measurement of health literacy in health and medicine research: A systematic review,” BMJ Open, vol. 12, no. 2, 2022, doi: 10.1136/bmjopen-2021-056294.
J. B. Genovaitė Liobikienė, “The determinants of access to information on the Internet and knowledge of health related topics in European countries,” Health Policy (New. York)., vol. 122, no. 12, pp. 1348–1355, 2018, doi: 10.1016/j.healthpol.2018.09.019.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Kesehatan Masyarakat
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.