Faktor Kejadian Tuberkulosis Paru Pada Anak Usia 5-14 Tahun
DOI:
https://doi.org/10.26714/pskm.v1iSeptember.219Keywords:
anak, paru, merokok, tuberculosisAbstract
Latar belakang: Kasus tuberkulosis paru anak di Kota Semarang mengalami peningkatan setiap tahunnya. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan rancangan kasus kontrol (case control). Populasi kasus berjumlah 19 penderita TB paru anak usia 5-14 tahun yang tercatat dalam rekam medik Puskesmas Tlogosari Kulon dan untuk Populasi kontrol 19 yang diambil anak usia 5-14 tahun di wilayah kerja Puskesmas Tlogosari Kulon yang telah dinyatakan negatif TB di BKPM wilayah semarang. Instrumen mengunakan kuisioner. Data yang dikumpulkan akan dianalisis deskriptif secara univariat dengan distribusi frekuensi dan analisis bivariat menggunakan chi square. Hasil: (1) Sebagian besar responden yang terdapat kontak tuberkulosis paru langsung sebanyak 15 responden (39,5%); (2) Mayoritas responden terdapat tanda Scar sebanyak 30 responden (93,8%); (3) Mayoritas reponden terdapat paparan rokok sebanyak 34 responden (89,5%); (4) Sebagian besar responden memiliki pendapatan kurang dari UMR sebanyak 32 responden (84,2%); dan (5) Sebagian besar responden memiliki perilaku pencegahan kurang baik sebanyak 20 responden (52,6%). Kesimpulan: Faktor penyebab tuberkulosis paru pada anak diantaranya faktor predisposisi meliputi status gizi, riwayat pemberian vaksin BCG, pengetahuan, faktor pendukung meliputi sosial ekonomi, lingkungan rumah, fasilitas dan sarana kesehatan, faktor pendorong meliputi sikap, praktik, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, umur, jenis kelamin, kontak langsung
References
. Kementrian Kesehatan Ri. Profil Kesehatan Indonesia 2015. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI, 2016.
. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2015. Semarang: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2015.
. Marni. Asuhan Keperawatan Pada Anak Dengan Gangguan Pernafasan. Yogyakarta : Gosyen Publishing, 2014.
. Dinas Kesehatan Kota Semarang. Profil Kesehatan Kota Semarang Tahun 2015.Semarang: Dinas Kesehatan Kota Semarang, 2016.
. Widoyono. Penyakit Tropis (Epidemiologi, Penularan, Pencegahan Dan Pemberantasannya). Jakarta: Erlangga; 2011.
. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Petunjuk Teknis Managemen Dan Tatalaksana Tb Anak Tahun 2016. Jakarta: Kementrian Kesehatan Ri, 2016.
. Suwondo H. Hubungan Antara Riwayat Kontak, Kelembaban, Pencahayaan, Dan Kepadatan Hunian Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Pada Anak Di Kabupaten Sukoharjo. Jurnal Kesehatan Masyarakat: 2014; 30-7-17
. Tjay T. Obat-Obat Penting Kasiat, Penggunaan Dan Efek-Efek Sampingnya. Jakarta: Pt Elex Media Komputindo; 2007.
. Sohibatul U. Faktor Risiko Kejadian Tuberkulosis Paru Anak (Studi Di Bal[1]. ai Kesehatan Paru Masyarakat Wilayah Semarang): 2013; 30-7-17
. Aditama T. Pulmonologi Dan Respirasi. Jakarta: Fkui; 2012
. Wardahani D. Analisis faktor risiko dengan kejadian tuberkulosis paru pada balita di balai besar kesehatan paru masyarakat surakarta: 2016; 30-7-17
. Kurniawati E. Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Menular Pada Pasien Mdr-Tb Paru Di Rsud Dr Soedarso Pontianak: 2015; 30-7-17.
. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Tahun 2016. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI; 2016
. Hamidi H. Hubungan Antara Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku Ibu Tentang Pencegahan Penyakit Tb Paru Dengan Kejadian Tb Paru Anak Usia 0-14 Tahun Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru Kota Salatiga Tahun 2010. Jurnal Kesehatan Masyarakat; 2011. 11 Feb 2017.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Kesehatan Masyarakat
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.