Pemanfaatan TOGA Dalam Pembuatan Jamu "Kita Sehat" di Desa Pinang Sebatang Pada Era New Normal
DOI:
https://doi.org/10.26714/jipmi.v1i4.43Kata Kunci:
kesehatan, jamu imun, penanaman, tanaman obat keluargaAbstrak
Latar Belakang: Tanaman Obat Keluarga (TOGA) adalah tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat. TOGA mempunyai manfaat sebagai upaya kesehatan preventif (pencegahan penyakit), promotif (peningkatan derajat kesehatan), kuratif (penyembuhan penyakit) dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan). Tanaman yang ditanam biasanya yaitu jahe, kunyit, kencur, dan temulawak. Manfaat yang dimiliki tanaman toga ini sangat diperlukan oleh masyarakat untuk menjaga imunitas diri di Era New Normal. Peningkatan pemanfaatan tanaman TOGA dapat dilakukan sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit. Cara efektif dalam pelaksanaannya yaitu dengan melakukan penanaman tanaman obat di lahan kantor desa Pinang Sebatang dan mengolah hasil dari tanaman obat tersebut menjadi Jamu Imun “Kita Sehat” yang memiliki banyak kandungan berkhasiat didalamnya. Tujuan: Program ini dapat menambah pengetahuan masyarakat Desa Pinang Sebatang dalam pemanfaatan tanaman TOGA menjadi jamu yang efektif untuk meningkatkan dan menjaga imunitas. Metode: Pendekatan dan penerapan menurut skala prioritas yang digunakan untuk program pengabdian ini adalah pengenalan TOGA, pemanfaatan TOGA, dan pengolahan TOGA menjadi Jamu Imun. Hasil: Mengedukasi masyarakat tentang manfaat tanaman TOGA dengan memberikan Jamu Imun “Kita Sehat” dan bibit tanaman TOGA kepada masyarakat Desa Pinang Sebatang. Kesimpulan: Melalui kegiatan ini masyarakat Desa Pinang Sebatang dapat mengetahui manfaat tanaman TOGA dan mengaplikasikannya menjadi jamu sebagai sumber peningkat daya tahan tubuh.
Kata Kunci: kesehatan, jamu imun, penanaman, tanaman obat keluarga
__________________________________________________________________________________________
Abstract
Background: Family Medicinal Plants are home-cultivated plants that have medicinal properties. TOGA has benefits as a preventive health effort (prevention of disease), promotive (improvement of health status), curative (healing from disease), and rehabilitative (health restoration). The plants grown are usually ginger, turmeric, kencur, and temulawak. The community very much needs this to maintain self-immunity in the New Normal. Increasing the use of TOGA plants can be done to prevent and control the disease. The effective way of its implementation is by planting medicinal plants on the land of the Pinang Sebatang village office and processing the results of these medicinal plants into "Kita Sehat" traditional immune medicine which has many nutritious ingredients in it. Objective: This program can increase the knowledge of the people of Pinang Sebatang Village in the use of TOGA plants as effective herbal medicine to increase and maintain immunity. Method: Approaches and implementations according to the priority scale used for this service program are the introduction of TOGA, utilization of TOGA, and processing of TOGA into traditional immune medicine. Result: Educate the public about the benefits of TOGA plants by providing "Kita Sehat" Immune Herbal Medicine and TOGA plant seeds to the people of Pinang Sebatang Village. Conclusion: Through this activity, the people of Pinang Sebatang Village can find out the benefits of the TOGA plant and apply it as herbal medicine as a source of immune-boosting.
Keywords: health, immune herbs, planting, family medicinal plants
Metrik
Referensi
Keppres. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 12/2020 tentang Penetapan Bencana Non Alam Penyebaran Corona Virus Disease (COVID 19) Sebagai Bencana Nasional. 2020.
Harefa D. Pemanfaatan Hasil Tanaman Sebagai Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Madani Indones J Civ Soc 2020; 2: 28–36.
Hasby H, Mauliza M, Mastura M. Pemanfaatan Tanaman Obat Sebagai Pencegahan Penyakit Degeneratif. J Pengabdi dan Pemberdaya Masy 2019; 3: 55–61.
Puspitasari I, Sari GNF, Indrayati A. Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) sebagai Alternatif Pengobatan Mandiri. War LPM Media Inf dan Komun Has Pengabdi Kpd Masy 2019; 24: 456–465.
Oktaviani AD. Pemanfaatan Lahan Pekarangan untuk Memenuhi Kebutuhan Keluarga di Desa Cintalaksana, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang. J Pus Inov Masy 2020; 2: 535–539.
Hikmat A, Zuhud EAM, Sandara E, et al. Revitalisasi konservasi tumbuhan obat keluarga (TOGA) guna meningkatkan kesehatan dan ekonomi keluarga mandiri di Desa Contoh Lingkar Luar Kampus IPB Darmaniaga Bogor. J Ilmu Pertan Indones 2011; 16: 71–80.
Susanto A. Komunikasi Dalam Sosialisasi Tanaman Obat Keluarga (Toga) Di Kecamatan Margadana. J Para Pemikir 2017; 6: 111–117.
Martono Y, Setiawan A, Widodo S. SABDA TOGA (Sarana BudidayaTanaman Obat Keluarga) Untuk Daerah Perkotaan di RT 04 dan 06 RW 07 Kelurahan Tegalrejo Kota Salatiga. J Pengabdi Masy Indones 2017; 1: 1–5.
Wuryaningsih YNS, Suranto I. Pengaruh pemberian ekstrak meniran merah (Phyllanthus urinaria) terhadap penekanan jumlah limfosit pada organ timus mencit balb/C yang diinfeksi bakteri Salmonella thypi. Bioteknologi 2012; 9: 1–6.
Nurjanah SR, Nurazizah NN, Septiana F, et al. Peningkatan Kesehatan Masyarakat Melalui Pemberdayaan Wanita dalam Pemanfaatan Pekarangan dengan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di Dusun Semawung. Community Empower 4(1), pp20-25 2019; 4: 20–25.
Sari SM, Ennimay E, Rasyid TA. Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) Pada Masyarakat. Din J Pengabdi Kpd Masy 2019; 3: 1–7.
Muttaqin FZ, Aligita W, Muhsinin S, et al. Desa Mitra dalam Budidaya Tanaman Obat Keluarga Menuju Desa Cibiru Wetan sebagai Sentra Herbal. J Pengabdi Pada Masy 2018; 3: 159–164.
Larasati A, Marmaini M, Kartika T. Inventarisasi Tumbuhan Berkhasiat Obat Di Sekitar Pekarangan Di Kelurahan Sentosa. Indobiosains 2019; 1: 76–87.
Basuki A, Puspitasasi SW, Soendoro BY, et al. Inovasi Pengolahan Tanaman Serai Berbantukan Buku Panduan untuk Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Desa Sukorejo Kabupaten Malang. J Karinov 2020; 3: 127–132.
Febriyanti R. Penyuluhan Sosial: Membaca Konteks dan Memberdayakan Masyarakat. Bandung: Lekkas, 2020.
Dewi YK, Riyandari BA. Potensi Tanaman Lokal Sebagai Tanaman Obat Dalam Menghambat Penyebaran Covid-19. J Pharmascience 2020; 7: 112–128.
Szczykutowicz M-K, Szopa A, Ekiert H. Citrus limon (Lemon) Phenomenon: A Review of the Chemistry, Pharmacological Properties, Applications in the Modern Pharmaceutical, Food, and Cosmetics Industries, and Biotechnological Studies. Plants 2020; 9: 1–24.
Raimondo S, Cristaldi M, Fontana S, et al. The phospholipase DDHD1 as a new target in colorectal cancer therapy. J Exp Clin Cancer Res 2018; 37: 1–12.
Papoutsis K, Pristijono P, Golding JB, et al. Effect of vacuum-drying, hot air-drying and freeze-drying on polyphenols and antioxidant capacity of lemon (Citrus limon) pomace aqueous extracts. Int J Food Sci Technol 2017; 52: 880–887.
Kim MJ, Hwang JH, Ko HJ, et al. Science Direct Lemon detox diet reduced body fat, insulin resistance, and serum hs-CRP level without hematological changes in overweight Korean women. Nutr Res 2015; 20: 1–12.
Suprihatin T, Rahayu S, Rifa’i M, et al. Senyawa pada Serbuk Rimpang Kunyit (Curcuma longa L.) yang Berpotensi sebagai Antioksidan. Bul Anat dan Fisiol 2020; 5: 35–42.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2022 JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.