Pemeriksaan Infeksi Kecacingan dan Edukasi Cuci Tangan Yang Benar Pada Siswa Sekolah Dasar

Penulis

  • Arista Kurniasari Budi Fristiani Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Semarang
  • Ummi Salamah Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Semarang
  • Wiwi Salmiati Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Semarang
  • Reski Aulia Suharman Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Semarang
  • Ainun Latifah Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Semarang
  • Yudha Pratama Novrizal Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Semarang
  • Riki Ratnadiningrat Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Semarang

Kata Kunci:

cuci tangan, diagnosis kecacingan, hygiene perorangan, kecacingan

Abstrak

Latar belakang: Kecacingan adalah penyakit yang disebabkan oleh masuknya parasit cacing kedalam tubuh manusia.  Nematoda usus penyebab kecacingan umumnya berasal dari golongan Soil Transmitted Helminths (STH). Pemeriksaan laboratorium dapat dilakukan dalam beberapa teknik diantaranya adalah pemeriksaan molekuler yang merupakan keberlanjutan pemeriksaan mikroskopis untuk mengatasi adanya perkembangan mutasi genetik yang terjadi.  Anak Sekolah Dasar memiliki rentang umur 6-13 tahun. Anak sekolah dasar belum memiliki tingkat kematangan berfikir yang baik. Pengenalan tentang perilaku hidup bersih sehat sangat perlu dilakukan sejak dini agar dapat menanamkan perilaku hygiene dan peduli terhadap kesehatan. Tujuan: Meningkatkan pengetahuan tentang infeksi kecacingan serta cara mencegahnya kepada siswa sekolah dasar agar dapat menerapkan perilaku hidup bersih sehat dalam kehidupan sehari-hari secara konsisten. Metode: Melakukan kegiatan edukasi pada anak sekolah dasar tentang perilaku hidup bersih sehat, cara mencuci tangan yang baik dan benar, pencegahan infeksi kecacingan, dan pemeriksaan mikroskopis cacing. Penyampaian edukasi menggunakan media PowerPoint (PPT), leaflet, dan cacing awetan. Hasil: Diperoleh peningkatan skor rata-rata pengetahuan antara pre-test dan post-test dari skor 9,07 menjadi 9,76. Jumlah partisipan yang mendapatkan skor pengetahuan maksimal semula hanya 13 siswa namun di akhir edukasi meningkat menjadi 31 siswa. Kesimpulan: Terjadi peningkatan skor pengetahuan pada siswa sekolah dasar tentang cara cuci tangan yang benar, pencegahan kejadian kecacingan serta pemeriksaan laboratorium.

Kata kunci: cuci tangan, diagnosis kecacingan, hygiene perorangan, kecacingan

______________________________________________________________________

Abstract

Background: Helminthiasis are caused by the entry of parasitic worms into the human body. Intestinal nematodes that cause worms generally come from the Soil Transmitted Helminths (STH) group. Laboratory examinations can be carried out in several techniques, including molecular examinations which are a continuation of microscopic examinations to overcome the development of genetic mutations that occur. Elementary school children have an age range of 6-13 years. Elementary school children do not yet have a good level of maturity in thinking. Introduction to clean and healthy living behaviors is very necessary from an early age to instill hygiene behaviors and care for health. Objective: Increase knowledge about worm infections and how to prevent them in elementary school students so that they can apply clean and healthy living behaviors in their daily lives consistently. Method: Conduct educational activities for elementary school children about clean and healthy living behaviors, how to wash hands properly, prevention of worm infections, and microscopic examination of worms. The delivery of education uses PowerPoint (PPT), leaflets, and preserved worms. Results: An increase in the average knowledge score between the pre-test and post-test was obtained from a score of 9.07 to 9.76. The number of participants who obtained the maximum knowledge score was initially only 13 students but at the end of the education it increased to 31 students. Conclusion: There was an increase in knowledge scores in elementary school students about how to wash hands properly, preventing worms and laboratory examinations.

Keywords: hand washing, helminthiasis diagnosis, personal hygiene, helminthiasis

Metrik

Metrik sedang dimuat ...

Biografi Penulis

Arista Kurniasari Budi Fristiani, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Semarang

Penulis pertama, penulis korespondensi

Referensi

Ningsih AP, Makkau BA, Indirwan D. Upaya Peningkatan Pengetahuan Hidup Bersih dan Sehat Pada Anak SD Melalui Penyuluhan Kesehatan. Bantenese J Pengabdi Masy. 2023;5(2):386–95.

Larira DM, Rasmiati K, Mien. Pembelajaran Dini Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS). Karya Kesehat J Community Engagem. 2021;1(2):16–20.

Oktavia LS, Neviyarni, Irdamurni. Perkembangan Anak Usia Sekolah Dasar : Kajian Untuk Siswa Kelas Rendah. J Pendidik Tambusai. 2021;5(1):1823–8.

Prabandari AS, Ariwarti VD, Pradistya R, Sekar Sari MM. Prevalensi Soil Transmitted Helminthiasis Pada Siswa Sekolah Dasar Di Kota Semarang. Avicenna J Heal Res. 2020;3(1):1–10.

Wicaksana ADAG, Yeni AS, Pratiwi D, Roza SN. Pengenalan Perilaku Hidup Bersih (Phbs) Dan Sehat Kepada Anak Usia Sekolah Di Wilayah Kerja Puskesdes Desa Pauh Angit Hulu. JCS - J Compr Sci. 2022;1(2):113–8.

DinKes Prop Jateng. Rencana Strategis DinKes Propinsi Jawa Tengah 2018-2023. Rencana Strateg Dinas Kesehat Provinsi Jawa Teng Tahun 2018-2023. 2019;296.

Kurniawan B, Ricky Ramadhian M, Sahana Rahmadhini N. Uji Diagnostik Kecacingan antara Pemeriksaan Feses dan Pemeriksaan Kotoran Kuku pada Siswa SDN 1 Krawangsari Kecamatan Natar Lampung Selatan Diagnostic Tests for Worm Between Feces Test and Nail Inspection on Elementary Students SDN1 Krawangsari Natar Lam. JK Unila | [Internet]. 2018;2:20–4. Available from: http://repository.lppm.unila.ac.id/7112/1/1907-2626-1-PB.pdf.

Rahmadhini HM. Pemeriksaan Kuku sebagai Pemeriksaan Alternatif dalam Mendiagnosis Kecacingan. Majority. 2015;4(9):113–7.

Wijaya NH, Anies, Suhartono, Hadisaputro S, S HS. Faktor Risiko Kejadian Infeksi Cacing Tambang pada Petani Pembibitan Albasia di Kecamatan Kemiri Kabupaten Purworejo. J Epidemiol Kesehat Komunitas [Internet]. 2016;1(1):15–24. Available from: https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jekk/article/view/3937.

Tulak GT, Ramadhan S, Musrifah A. Edukasi Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun Pada Siswa Untuk Pencegahan Transmisi Penyakit. JMM (Jurnal Masy Mandiri). 2020;4(1):37.

Solehati T. Promosi Kesehatan Tentang Penggunaan Alas Kaki Terhadap Tingkat Pengetahuan Siswa Sekolah Dasar. An-Nadaa J Kesehat Masy. 2020;7(2):94.

Septiawati D, Indriani Y, Zuraida R. Tingkat Konsumsi Energi dan Protein dengan Status Gizi Balita. J Ilm Kesehat Sandi Husada. 2021;10(2):598–604.

Lalangpuling IE. Prevalensi Kecacingan dan Hubungan Dengan PHBS Pada Anak Sekolah di Wilayah Kerja Puskesmas Ranomut Kota Manado. J Anal Med Biosains. 2020;7(1):26.

Wahidah. Hubungan Tingkat Pengetahuan Orang Tua Dengan Pemberian Obat Cacing Pada Anak Balita (Usia 1-5 Tahun) Di Kelurahan Kandai II. J Rev Pendidik dan Pengajaran. 2023;6(4):502–8.

Edison E, Angelia I, Elsa W, Handayani S, Raid N, Wirly A. Pelatihan Kader PHBS Pada Siswa MIT SAQU Dar El Iman Sebagai Upaya Menciptakan Generasi Sehat. Kontribusi J Penelit dan Pengabdi Kpd Masy. 2023;3(2):129–38.

Ismainar H, Nurullita S, Fiyanmi K, Mishbahuddin M. Cegah Diare Melalui Tutorial Cuci Tangan Pakai Sabun Pada Siswa Sekolah Dasar di Kota Pekanbaru. J Pengabdi Kesehat Komunitas. 2021;1(3):206–12.

Unduhan

Diterbitkan

2024-10-30

Cara Mengutip

1.
Fristiani AKB, Salamah U, Salmiati W, Suharman RA, Latifah A, Novrizal YP, Ratnadiningrat R. Pemeriksaan Infeksi Kecacingan dan Edukasi Cuci Tangan Yang Benar Pada Siswa Sekolah Dasar. JIPMI [Internet]. 30 Oktober 2024 [dikutip 25 Desember 2024];3(4):39-42. Tersedia pada: http://103.97.100.158/index.php/jipmi/article/view/368

Terbitan

Bagian

Artikel Bidang Kesehatan

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama