Pemanfaatan Apotek Hidup Sebagai Kearifan Lokal di Gampong Alue Deah Teungoh Kota Banda Aceh
DOI:
https://doi.org/10.26714/jipmi.v2i4.146Kata Kunci:
apotek hidup, kesehatan keluarga, tanaman obatAbstrak
Latar belakang: Kesehatan keluarga dan masyarakat merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut maka tanaman obat keluarga merupakan alternatif pilihan pertama dalam pengobatan. Tujuan: Mensosialisasikan pemanfaatan apotek hidup sebagai kearifan lokal. Metode: Metode presentasi untuk sosialisasi tentang pengertian apotek hidup, jenis tanaman obat, manfaat apotek hidup, cara mengolah tanaman obat, serrta dilanjutkan dengan tanya jawab dengan para peserta yang hadir dan metode pembagian booklet kepada peserta. Hasil: Peserta sangat antusias untuk mengikuti kegiatan yang ditunjukkan dengan fokusnya perhatian mereka pada materi yang diberikan oleh tim PkM. Mayoritas peserta mendapat pengetahuan tentang apotek hidup dan pemanfaatannya. Kesimpulan: Hasil kegiatan ini dapat membangun kesadaran dan pemahaman peserta dalam mengidentifikasi apotek hidup yang dapat dimanfaatkan oleh keluarga tujuan mendapatkan pengobatan pertama terhadap masalah kesehatan.
Kata kunci: apotek hidup, kesehatan keluarga, tanaman obat
___________________________________________________________________________________________
Abstract
Background: Family and community health is an important aspect that needs attention. In order to achieve this goal, family medicinal plants are the first choice alternative in treatment. Objective: To socialize the use of living pharmacy as local wisdom. Method: Presentation method for socializing the meaning of living pharmacy, types of medicinal plants, the benefits of living pharmacy, how to process medicinal plants, followed by a question and answer session with the participants who were present and the method of distributing booklets to participants. Result: Participants were very enthusiastic about participating in the activity which was shown by their focused attention on the material provided by the PkM team. As a result of socialization and education from the community service team, the majority of participants already have good knowledge about living pharmacies and their use. Conclusion: The results of this activity have been able to build awareness and understanding of participants in identifying living pharmacies that can be used by families as the smallest line and the community in general with the aim of getting the first treatment for health problems.
Keywords: living pharmacy, family health, medicinal plants
Metrik
Referensi
Santi TD, Candra A. 2023. Skrining Fitokimia dan Karakteristik Salep Daun Averrhoa bilimbi. Bioma: 8(1), 23-31.
Herbie T. 2015. Kitab Tanaman Berkhasiat Obat untuk Penyembuhan Penyakit dan kebugaran Tubuh, Octopus Publishing House, Yogyakarta.
Candra A, Santi TD. Efektivitas Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya) sebagai Antiinflamasi. Jurnal Aceh Medika. 2017:1(20):63-66.
Kecamatan Meuraxa. 2022. Pembinaan PKK Gampong Alue Deah Teungoh. https://meuraxakec.bandaacehkota. go.id/2022/02/02/pembinaan-pkk-gampong-alue-deah-teungoh/
Ginting SZD & Adisri ND. Pemanfaatan Tanaman Apotik Hidup Pada Lahan Pekarangan di RT 04 RW 05 Kelurahan Air Putih Sebagai Obat-Obatan Herbal. I-Com: Indonesian Community Journal. 2022:2(3):516-522.
Santi TD, Candra A. Penyuluhan Jajanan Sehat Untuk Anak Indonesia Sehat. JIPMI. 2023:1(2):9-11.
Zulaekah S. Pendidikan gizi dengan media booklet terhadap pengetahuan gizi. KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2012:7(2):127-133.
Mindari S, Nurbaeti B. 2015. Buku Saku Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat, Bandung.
Harefa D. Pemanfaatan hasil Tanaman Sebagai Tanaman Obat keluarga (TOGA). Madani: Indonesian Journal of Civil Society. 2020: 2(2):28-36.
Nurjannah S, Rahayu N, Septiana F & Shalikhah N.D. Peningkatan Kesehatan Masyarakat melalui Pemberdayaan Wanita dalam Pemanfaatan Lahan Pekarangan dengan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di Dusun Semawung. Community Empowerment. 2019:4(1):20-25.
Santi TD, Siregar TN, Sutriana A, Andini R, Candra A. Phytochemical Test and Optimization of Transdermal Patches of Carica papaya Extract: Formulation Design of Candidate Drug for Wound Healing. Biodiversitas. 2022:23(6):2904-2913.
Sasmito. 2017. Imunomodulator bahan Alami. Penerbit Rafa. Jakarta.
Atmojo, M., & Darumurti, A. (2021). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Jurnal Abdimas BSI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(1), 100-109.
Susanto A. Komunikasi Dalam Sosialisasi Tanaman Obat Kelaurga (TOGA) di Kecamatan Margadana. Jurnal Para Pemikir. 2017:6(1):111-117.
Rustamaji GAS & Ismawati R. Daya Terima dan Kandungan Gizi Biskuit Daun Kelor sebagai Alternatif Makanan Selingan Balita Stunting. Jurnal Gizi Unesa. 2021:1(01):31-37.
Letiora JA, Sineke J & Purba RB. Tingkat Kesukaan Bubuk Daun Kelor untuk Formula Makanan Balita Stunting. Jurnal GIZIDO. 2020:12(2):105-112.
Ahmad ZF, Dulahu WY & Aulia U. Sosialisasi dan Konseling Pencegahan Stunting Serta Pemberian Makanan Tambahan berbahan Daun Kelor. Jurnal Pengabdian Masyarakat Farmasi: Pharmacare Society. 2023:2(1):14-21
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.